Tidak hanya seorang pengusaha saja yang bisa bangkrut, sebuah negarapun
bisa melarat jika tidak bisa mengelola keuangannya. Semoga kisah ini
bisa menginspirasi kita menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan
sehari-hari. Berikut beberapa negara yang pernah bangkrut yang dirangkum dari berbagai sumber :
7. Yunani – Utang 1,54 Miliar Euro (Rp 22,5 Triuliun)
30 juni 2015 merupakan hari bersejarah bagi yunani. Negara berpenduduk
11 juta jiwa ini sudah memastikan tidak mampu membayar hutang sebesar
1,54 miliar euro atau sekitar 22 triliun rupiah ke internasional
moneteri fund atau IMF. Hal ini tentu mengejutkan dunia mengingat yunani
adalah Negara maju.
Dalam keanggotan uni eropa, yunani sebenarnya memiliki potensi investasi
yang menarik terhadap para investor. Namun krisis yang telah melanda
eropa menimbulkan ketidakpercayaan para investor terhadap keuangan di
eropa khususnya yunani. Akibat sinering yang dilakukan pemerintah
terhadap gaji pegawai, menaikkan pajak, menunda dana pension, memangkas
anggaran militer demi meningkatkan cadangan devisa tak pelak kondisi itu
membuat rakyat berdemonstrasi dan melakukan mogok masal.
Namun yang menjadi akar bangkrutnya yunani adalah korupsi dan suap yang
dikenal dengan istilah amplop kecil. Artinya ada penyuapan saat mengurus
di kantor imigrasi, pasien baru akan mendapatkan operasi jika ada
amplop untuk dokter, lali izin apapun tidak akan keluar jika pihak
berwenang tidak diberi amplop. Penyuapan uang terhadap para pejabat agar
menjamin proses otorisasi, sertifikasi dan perizinan pembangunan.
Disamping itu korupsi terbesar terjadi di sector pajak sebesar 30 persen
yang artinya 30 persen bank Negara bocor ke tangan koruptor. Korupsi
telah terjadi dimana mana sehingga Negara itu sulit memeranginya.
6. Ekuador – Utang US$ 3,2 Miliar (Rp 30,73 Triliun)
Berikutnya adalah ekuador. Perekonomian Negara eksportir pisang terbesar
dunia ini mudah bangkrut karena tercatat mewarisi banyak utang hasil
korupsi di pemerintahan masa lalu. Ekonomi ekuador terus terjerembak
mengalami krisis akibat dari kebijakan kebijakan neo liberal yang
didorong amerika serikat.
Sejak awal 1990an ekuador telah dipimpin sejumlah presiden neo liberal
yang menerapkan penghematan dari asset pasar bebas ala IMF dan Bank
Dunia. Namun ternyata, hasil dari kebijakan tersebut sangat buruk.
Perekonomian ekuador carut marut sehingga tingkat inflasi mencapai 60
persen.
Tak hanya itu, standard kehidupan masyarakt pun berkurang. Sementara
harga barang barang terus naik dan ekuador mengalami depresi
ekonomi.Pada pertengahan 1999 khas Negara ekuador terkuras habis dan
Negara tersebut dinyatakan bangkrut.
5. Zimbabwe – Utang US$ 4,5 Miliar (Rp 43,2 triliun)
Pada 2008 zimbabwe salah satu Negara di afrika mencatatkan kisah kelam
dalam sejarah perekonomiannya. Hal itu Zimbabwe terlilit hutang sebesar
US$ 4,5 miliar dengan kondisi ekonomi yang buruk pemerintahannya juga
harus berjuang mengatasi tingkat pengangguran yang tak terkendali hingga
mencapai 80 persen.
Berawal dari demi mengusung sejumlah kepentingan politik pada tahun
2000. pemerintah Zimbabwe mengguncang sekror pertanian komersial
domestic, padahal ekspor Zimbabwe sangat bergantung kepada pertanian dan
peternakan. Produk domestic bruto Zimbabwe dengan cepat merosot dari
US$ 6,8 miliar pada tahun 2007 menjadi US$ 4,4 miliar pada 2008.
Pada 2008 juga pemerintah Zimbabwe tengah berjuang mati matian melawan
penyakit kolera, kelangkaan pangan, dan inflasi. Akibat hyper inflasi,
harga barang naik tak terkendali. Demi mengatasi defisitnya, pemerintah
terpaksa meminjang uang dalam jumlah sangat besar dari pasar obligasi
hingga hutang Zimbabwe tercatat mencapai US$ 4,5 miliar.
Akhirnya setelah dihantam kondisi ekonomi yang buruk, Zimbabwe
mendeklarasikan kebangkrutannya pada 2009. Meski demikian, sejumlah
revormasi dan kebijakan ekonomi yang dilancarkan pemerintah berikutnya
ternyata mampu menyokong perekonomiannya hingga mampu bangkit secara
perlahan.
4. Jamaika – Utang US$ 7,9 Miliar (Rp 71,1 triliun)
 |
Bendera negara Jamaika |
Berikutnya kebangkrutan yang dialami Negara penghasil bauxite terbesar
dunia yaitu jamaika. Peristiwa itu terjadi pada februari 2010, pada 4
februari 2010 jamaika berhasil mendapat pinjaman dari IMF sebesar US$
1,27 Miliar untuk periode 3 tahun. Pemerintah kemudian melakukan belanja
anggaran besar selama bertahun tahun. Tingginya inflasi membuat jamaika
tidak bisa membayar hutang hutangnya lima tahun lalu.
Saat itu 40 persen dari anggaran pemerintah dialokasikan untuk membayar
hutang. Hingga juli 2012, rasio hutang jamaika mencapai 139 persen.
Tingginya hutang jamaika selalu disebut sebut sebagai penyebab
melambatnya pertumbuhan ekonomi yang membebani anggaran pemerintah
setiap tahunnya.
3. Puerto Rico – Utang US$ 73 Miliar (Rp 949 Triliun)
 |
Bendera negara Puerto Rico |
Belum selesai masalah yunani tidak bisa membayar hutang, ternyata
beberapa waktu belakangan ini Puerto rico juga mengalami masalah yang
sama. Negara persemakmuran amerika serikat ini juga tidak mampu membayar
hutang obligasinya karena kehabisan uang tunai. Hal itu dikatakan
gubernur Puerto rico alesandro Garcia mengenai negaranya yang tidak bisa
membayar hutang.
Puerto rico tidak mampu memenuhi syarat untuk restruriksasi utangnya
yang mencapai US$ 73 miliar atau sekitar Rp 949 Triliun. 2,5 juta orang
dari 3,5 juta penduduk tidak memiliki pekerjaan tetap. Harga bahan pokok
melambung 50 persen dan dana pension rakyat tak terbayarkan.
Sebenarnya, situasi ekonomi yang sulit pernah terjadi tahun 1980an. Pada
saat itu pemerintah mulai meminjamkan dana untuk membayar hutang
hutangnya ketika terjadi penurunan penerimaan pajak disbebabkan antara
lain krisis ekonomi yang dipicu embargo minyak sejak pertengahan 1970an
dan resesi di pertengahan 1980an hingga awal 1990an.
Selema 15 tahun belakangan ini, pemerintah telah beroprasi dibawah deficit yang konstan hingga mengalami kebangkrutan.
2. Argentina – Utang US$ 95 Miliar (Rp 1.140 Triliun)
Mungkin banyak orang awam yang tidak mengira kalau Negara sebesar
argentina juga mengalami kebangkrutan. Lagi lagi korupsi besar besaran
yang dialami argentina menjadi penyebab bangkrutnya Negara itu. Warga
argentina begitu putus asa dan panic sehingga mereka mulai menarik uang
mereka dari perbankan. Karenanya pemerintah membekukan semua rekening
bank untuk satu tahun.
Setiap orang memungkinkan hanya menarik uang mereka sebesar 250 dollar
perminggu. Disamping itu, tingkat pengangguran melonjak hingga 25
persen. Diperkirakan nyaris 40.000 orang baru menjadi tunawisma dan
bertahan hidup dengan mengais ngais sampah. Banyak jaringan dipotong
untuk mengkompensasi kekurangan khas Negara. Produk argentina ditolak
oleh beberapa Negara.
Saat itu sejumlah kreditor asing berusaha mengambil keuntungan diatas
penderitaan rakyat argentina. Orang menyebutnya sebagai gana burung
bangkai jadi kreditor akan membeli utang utangnya dengan harga sangat
murah. Seringkali hanya 20 persen dari nominalnya. Pada juni 2014,
argentina gagal membayar hutangnya kepada kreditor.
1. Nauru – US$ 240 miliar (Rp 2208 Triliun)
Mungkin banyak orang tidak membayangkan jika Nauru Negara kepulauan
kecil yang berjarak 4000 KM dari Sydney Australia ini dulunya adalah
Negara makmur yang membuat cemburu seluruh dunia. Namun kini Nauru
hanyalah sebuah Negara yang sekitar 75 persen wilayahnya sudah tidak
layak huni. Kekayaan Nauru bermula saat ditemukan fosfat atau pupuk yang
berasal dari kotoran burung yang berumur lebih dari 1000 tahun pada
1960an.
Penemuan tersebut yang kemudian mengundang perusahaan asing untuk
membuat tambang di Negara tersebut untuk kemudian mengeruk semua
persediaan fosfat yang ada. Hal ini kemudian mempengaruhi pemasukan
Negara. Pada era kejayaan fosfat, Nauru adalah Negara dengan pendapatan
perkapita yang paling tinggi di dunia.
Penduduknya hidup berfoya foya dan banyak melakukan impor. Sayangnya
setelah fosfat yang terkandung di perut bumi Nauru habis, perekonomian
Negara yang berada di paling tinggi tersebut menjadi miskin. Bahkan
Nauru harus berhutang kepada Australia untuk bisa menjalankan
pemerintahannya.