Kami cari tahu semua tentang Pengetahuan, Inspirasi, Berita, dan Hiburan
Rabu, 28 September 2016
7 negara dengan tradisi mudik
Mudik menjadi momen yang istimewa bagi sebagian besar msyarakat Indonesia, meninggalkan tanah kelahiran untuk merantau mencari penghasilan di tanah rantau menjadi suatu hal yang lumrah di masyarakat Indonesia, sebagai negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia maka tidak heran ketika hara raya idul fitri dijadikan momen penting untuk berkumpul bersama sanak saudara tercinta.
Ternyata tradisi mudik bukan menjadi hal lumrah di Indonesia saja beberapa negara di bawah inipun sudah tidak asing lagi dengan momen mudik yang dilakukan oleh masyarakatnya seperti yang dikutip dari laman travelingyuk.com, beberapa negara tersebut yaitu :
1. India
India adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar
di dunia di bawah China. Negara ini juga memiliki perayaan lebaran yang
meriah walaupun kita ketahui bahwa populasi warga muslim di negara
tersebut termasuk golongan minoritas. Meski menjelang lebaran warga
muslim di India juga mengenal tradisi pulang kampung tetapi arus mudik
terbesar di negara ini tidak terjadi pada saat hari raya umat muslim.
Fenomena
mudik di India yang terbesar berlangsung setiap bulan Oktober atau
November. Saat itu sebagian besar warga India akan merayakan Festival of
Lights alias Diwali. Perayaan ini meriahnya sama dengan perayaan Idul
Fitri di negara-negara Islam. Warga India akan berbondong-bondong pergi
ke kampung halaman mereka. Pemandangan mudik di negara ini lebih heboh
dibanding di Indonesia. Transportasi umum seperti kereta api akan penuh
sesak hingga banyak warga yang bergelantungan di pintu, jendela hingga
di atap kereta.
2. Malaysia
Negara tetangga yang masih serumpun dan memiliki kebudayaan
yang serupa ini juga punya tradisi mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Adalah Malaysia, negara di Asia Tenggara yang memiliki penduduk
mayoritas muslim ini memiliki perayaan lebaran yang meriah. Kemeriahan
tersebut tidak lepas dari anggota keluarga yang berkumpul setelah
bekerja di perantauan dalam waktu yang lama.
Yap,
tradisi mudik di Malaysia konsepnya sama dengan di Indonesia. Mereka
yang mudik adalah warga yang merantau ke kota untuk bekerja. Libur Idul
Fitri yang lumayan panjang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman
menjenguk keluarga dan merayakan Hari Raya bersama-sama. Bedanya
Malaysia tidak mengenal istilah mudik atau pulang kampung melainkan
Balik Kampung.
3. Arab Saudi
Tradisi mudik juga lakukan oleh warga muslim di Arab Saudi
menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mengingat negara ini mayoritas
penduduknya adalah muslim dan di negara ini pula terdapat tempat ibadah
paling suci umat Islam maka tak heran tiap kali lebaran tiba perayaannya
akan sangat meriah sekali. Saat lebaran tiba biasanya masing-masing
daerah menggelar festival yang menampilkan pagelaran teater, pertunjukan
musik dan kesenian lainnya.
Tentu
setiap warga yang merantau tidak mau ketinggalan perayaan lebaran yang
meriah di daerahnya. Apalagi momen tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk
berkumpul dengan sanak famili. Dari sanalah kemudian muncul tradisi
mudik di Arab Saudi. Untuk anggota keluarga yang tinggal di rumah akan
mendekorasi rumahnya seindah mungkin dan menyiapkan aneka masakan khas
lebaran yang lezat guna menyambut anggota keluarga lain yang sedang
melakukan pulang kampung.
4. China
Jumlah penduduk China untuk sekarang mencapai lebih dari satu
miliar jiwa dan hanya sekitar 18 juta saja yang memeluk agama Islam.
Konsentrasi penduduk beragama Islam ini berada di Xinjiang dan Yunnan,
di dua kota tersebut setiap tahun diadakan perayaan lebaran yang sangat
meriah. Penduduk muslim ini pula mengenal tradisi mudik menjelang
lebaran meski hari libur pada hari besar umat Islam di China tidak
sepanjang di Indonesia.
Tradisi
mudik di China tidak hanya berlangsung saat lebaran saja. Malah pulang
kampung dengan arus yang paling padat terjadi pada saat perayaan tahun
baru China yang dikenal dengan nama Imlek. Perayaan Imlek di China jauh
lebih meriah dibanding Hari Raya Idul Fitri, Saat itu lah dimanfaatkan
banyak warganya untuk pulang ke kampung halaman untuk merayakannya
bersama keluarga.
5. Bangladesh
Merantau ke kota besar untuk bekerja dan memperbaiki nasib
juga terjadi di negara Bangladesh. Karenanya setiap menjelang perayaan
hari besar seperti Idul Fitri, warga yang merantau akan pulang ke
kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Kegiatan
ini menjadi agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh para orang
perantauan di Bangladesh.
Hampir
sama dengan apa yang terjadi di Indonesia, beberapa hari menjelang
lebaran semua rute transportasi baik darat, laut dan udara akan dipenuhi
oleh pemudik. Kebetulan juga bahwa Bangladesh adalah negara yang
memiliki populasi muslim yang cukup besar sehingga saat Idul Fitri tiba
perayaan di berbagai wilayahnya akan terasa hidup.
6. Pakistan
Setali tiga uang dengan negara Bangladesh, Pakistan pun juga
punya tradisi mudik. Momen mudik di Pakistan juga sama dengan Bangladesh
ataupun Indonesia yaitu saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Arus mudik
bisa dilihat di jalur-jalur utama penghubung antar wilayah yang akan
penuh sesak oleh kendaraan pemudik serta angkutan umum yang hampir tidak
menyisakan ruang untuk bernafas.
Tingginya
arus mudik di Pakistan juga melibatkan pihak keamanan untuk mengamankan
jalannya kegiatan pulang kampung tersebut. Sejumlah personil polisi
juga disiagakan di beberapa ruas jalan yang rawan akan kemacetan untuk
melancarkan lalu lintas. Sedikit banyak gambaran mudik di negara ini
hampir sama dengan yang terjadi di Indonesia.
7. Turki
Negara terakhir yang memiliki tradisi mudik adalah Turki.
Negara yang pernah menjadi pusat pemerintahan kesultanan Islam terbesar
di dunia ini memiliki jumlah penduduk muslim yang besar. Sehingga Hari
Raya Idul Fitri di sana dirayakan sangat meriah dengan diawali salat Ied
berjamaah.
Idul
Fitri di Turki dikenal dengan istilah Bayram. Saat berjumpa dengan
sesama muslim selama lebaran mereka akan saling mengucapkan salam
“Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek
Olsun” dimana ketiganya memiliki arti yang hampir sama yaitu selamat
merayakan Hari Raya Bayram. Yang paling khas adalah momen sesaat sebelum
lebaran dimana sanak keluarga yang tinggal di perantauan akan pulang
kampung untuk berkumpul dan merayakan Idul Fitri bersama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar