Finlandia sebelumnya terkenal sebagai negara produsen raksasa handphone, Nokia. Kini, popularitas Nokia meredup karena pasaran smartphone dirajai oleh iPhone dan Android. Walaupun Nokia sekarang sudah punya produk smartphone berbasis Windows Phone, tapi masih belum bisa menyamai dominasi iPhone dan Android.
Namun, belakangan Finlandia telah menarik
mata dunia melalui survei-survei global mengenai kualitas hidup
(Newsweek menasbihkan Finlandia sebagai negara dengan kualitas hidup
No.1 di dunia tahun 2010) dan sistem pendidikan nasional Finlandia telah
menerima banyak pujian dan pengakuan karena di beberapa tahun belakang
pelajar-pelajar Finlandia mendapatkan skor tes tertinggi sedunia.
Sedangkan
didunia pendidikan negara ini mempunyai kualitas pendidikan yang
menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Berdasarkan data dalam
Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden
Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks
pembangunan pendidikan atau education development index (EDI)
berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. EDI dikatakan tinggi jika
mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori
rendah di bawah 0,80.
Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik
di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains
dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA.
Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar.Untuk
tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang
berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Alasannya,
PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar
sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita
dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7 tahun).
Kegemaran membaca aktif didorong. Finlandia menerbitkan lebih banyak
buku anak-anak daripada negeri mana pun di dunia. Guru diberi kebebasan
melaksanakan kurikulum pemerintah, bebas memilih metode dan buku teks.
Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan
dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV.
Pendidikan di sekolah berlangsung rileks
dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Belajar
aktif diterapkan guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best
ten lulusan universitas. Orang merasa lebih terhormat jadi guru
daripada jadi dokter atau insinyur. Frekuensi tes benar-benar dikurangi.
Ujian nasional hanyalah Matriculation Examination untuk masuk PT.
Sekolah swasta mendapatkan
dana sama besar dengan dana untuk sekolah negeri.
Sebesar 25% kenaikan pendapatan nasional
Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan. Dari negeri
agraris yang tak terkenal kini Finlandia maju di bidang teknologi.
Produk HP Nokia misalnya merajai pasar HP dunia. Itulah
keajaiban pendidikan Finlandia.
Membanding Sistem Indonesia denganFinlandia ada
yang berpendapat, keunggulan mutu pendidikan Finlandia itu tidak
mengherankan karena negeri ini amat kecil dengan jumlah penduduk sekitar
5 juta jiwa, penduduknya homogen, dan negaranya sudah eksis sekian
ratus tahun. Sebaliknya, penduduk Indonesia lebih dari 220 juta jiwa,
amat majemuk terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan latar
belakang sosial. Indonesia baru merdeka 66 tahun.
Pendapat senada dikemukakan oleh
tokoh-tokoh dan pemerhati pendidikan Amerika Serikat, Inggris, Prancis,
Jepang, dan negara-negara lain dibandingkan dengan negaranya. Yang
paling malu AS karena unit cost anggaran pendidikannya jauh melebihi
Finlandia tapi siswanya mencapai ranking 17 dan 24 dalam tes PISA,
sedangkan siswa Shanghai China ranking 1, Finlandia 2, dan Korea Selatan
3. Soal siswa di Shanghai China juara masih diragukan karena belum
menggambarkan keadaan mutu seluruh pendidikan China.
Akhirnya semua mengakui bahwa sistem
pendidikan Finlandia yang terbaik di dunia karena kebijakan-kebijakan
pendidikan konsisten selama lebih dari 40 tahun walau partai yang
memerintah berganti. Secara umum kebijakan-kebijakan pendidikan China
dan Korea Selatan (dan Singapura) juga konsisten dan hasilnya terlihat
sekarang.
Hal-hal yang mendukung kemajuan pendidikan di Finlandia sebagai berikut ini:
- Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku setiap minggu.
- Sistem pendidikannya yang gratis sejak TK hingga tingkat universitas.
- Wajib belajar diterapkan kepada setiap anak sejak umur 7 tahun hingga 14 tahun.
- Selama masa pendidikan berlangsung, guru mendampingi proses belajar setiap siswa, khususnya mendampingi para siswa yang agak lamban atau lemah dalam hal belajar. Malah terhadap siswa yang lemah, sekolah menyiapkan guru bantu untuk mendampingi siswa tersebut serta kepada mereka diberikan les privat.
- Setiap guru wajib membuat evaluasi mengenai perkembangan belajar dari setiap siswa.
- Ada perhatian yang khusus terhadap siswa-siswa pada tahap sekolah dasar, karena bagi mereka, menyelesaikan atau mengatasi masalah belajar bagi anak umur sekitar 7 tahun adalah jauh lebih mudah daripada siswa yang telah berumur 14 tahun.
- Orang tua bebas memilih sekolah untuk anaknya, meskipun perbedaan mutu antar-sekolah amat sangat kecil.
- Semua fasilitas belajar-mengajar dibayar serta disiapkan oleh negara.
- Negara membayar biaya kurang lebih 200 ribu Euro per siswa untuk dapat menyelesaikan studinya hingga tingkat universitas.
- Baik miskin maupun kaya semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar serta meraih cita-citanya karena semua ditanggung oleh negara
- Pemerintah tidak segan-segan mengeluarkan dana demi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
- Makan-minum di sekolah serta transportasi anak menuju ke sekolah semuanya ditangani oleh pemerintah.
- Biaya pendidkan datang dari pajak daerah, provinsi, serta dari tingkat nasional.
Mengenai para prospek karier dan
kesejahteraan, setiap guru menerima gaji rata-rata 3400 euro per bulan
setara 42 juta rupiah. Guru disiapkan bukan saja untuk menjadi seorang
profesor atau pengajar, melainkan disiapkan juga khususnya untuk menjadi
seorang ahli pendidikan. Makanya, untuk menjadi guru pada sekolah dasar
atau TK saja, guru itu harus memiliki tingkat pendidikan universitas.
Kualitas Guru Finlandia
Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran. Jika kebanyakan negara percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru beranggapan sebaliknya, testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Semua siswa di bimbing menjadi pribadi
yang mandiri, mencari informasi secara independent. Karena dengan adanya
banyak pen-dekte-an membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana
belajar menjadi tidak menyenangkan.
Bagaimana dengan siswa yang kurang cepat
tanggap ? Mereka akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif. Inilah
yang membuat Finlandia berhasil menyandang gelar Negara dengan
pendidikan paling berkualitas di dunia.
Berdasarkan penemuan PISA,
sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang
berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD.
Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai
kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani
masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap
siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya:
Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa
buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab
dengan benar, yang penting mereka berusaha.
Para guru sangat menghindari kritik
terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan
“Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan
jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap
siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta
membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan
siswa lainnya.Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya
masing-masing. Adanya ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada
segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.
Referensi
http://id.wikipedia.org
http://fannyrofalina.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar